Monday, December 18, 2017

Hidup, Cinta, Takdir karya Ismi Fa Ismail

Hidup, Cinta, Takdir karya Ismi Fa Ismail

Novel yang serba lengkap & serba serbi cemerlang; pembukaan, plot, watak, kreativiti, konflik, penyelesaian, matlamat, pengajaran, penutup.... sangat awesome. Rasa segan nak review mengenai cerita-cerita yang disulam begitu cantik dan sempurna, semuanya telah lengkap di akhir kisah. Cara penulis mengaitkan hidup, cinta, takdir, mati, iman semua wataknya, bagi saya sangat istimewa. Bahasa juga mudah, tidak berbelit, smooth transition. Kisah-kisah yang dibangunkan begitu complicated tetapi entah macam mana dapat dijelaskan dengan teliti. Even sesuatu yang nampak remeh seperti keserasian nama-nama watak, Nazril-Najla, Joe-Ara, Nazril-Zulaikha.... cuba you all sebut, semua terjalin begitu indah dengan tali pengikatnya seorang insan bernama Kaseh. Saya rasa 'poetic' jalinan nama-nama tersebut.

Buku-buku seperti ini yang sepatutnya dijadikan bahan bacaan dan simpanan dalam koleksi anak muda malah warga matang macam saya yang suka baca novel cinta. Kita membaca bukan hanya untuk lepaskan batuk di tangga. Kita membaca untuk mencari sesuatu yang hilang. Kita membaca untuk mencari ketenangan, mencari gembira, mencari jalan keluar dari lara, mencari ilmu dunia, mencari jalan mendekati kebahagian akhirat, mencari maklumat, mencari cinta, macam-macam lagi kan? Pasti kita mendambakan buku yang dibaca sukakan kita sebagaimana kita suka buku. Teruskan mencari dan membaca buku-buku yang memberi kita manfaat. Namun mesti ingat, jika kita tidak baca, kita juga tidak tahu sama ada buku itu best atau tidak. Jadi, baca lah.

Cinta itu indah. Ianya pemberian. Mati, walaupun membawa kesedihan dan mungkin kekecewaan kepada yang hidup, percayalah, ia tidak harus dijadikan penyebab untuk hidup derita, pulang ke Rahmat-Allah itu pasti.

Sunday, December 17, 2017

Negeri Di Ujung Tanduk Tere Liye sangat ampuh

Negeri Di Ujung Tanduk (Negeri Para Bedebah #2)


Hands down; the book, the story plot, the characters, the messages, the opening, the ending, phenomenal. One of the best books I've read and definitely in the list for one of the books I'd keep in my home library, repeat reading, recommend for my kids to read. The issues are common, injustice, bribery, white collar criminals, money and power usually win whatever war, conspiracy, raw betrayal, friendship built on trust and respect ... still, how conflicts are perfectly developed around those is brilliant. No lose ends. I understand everything in the end. I am probably not much into Indonesian politics and basis for polemics, but I can appreciate Thomas' ideals and actions. The thrilling chase drama of Thomas with the goons of the bad police, is epic to me. I like Rudi very much, Monster Lee and Maggie too. Kris is also an interesting character. Kris and Thomas not being able to find a single shred on Shinpei on the net draws my intrigue. The author's insertion of humour is also very refreshing, Opa seems to be a cool 65 year old grandpa. Him wanting to take the fishing boats during his supposed-to-be-hiding period is hillarious. There are so many meaningful lessons from this book, and the one shared by Grandpa Chai through the very last paragraph is the most precious. No matter what race, nationality, beliefs you embrace, this is useful advice. "... Selalulah menjadi anak muda yang peduli, memilih jalan suci penuh kemuliaan. Kau akan menjalani kehidupan ini penuh dengan kehormatan. Kehormatan seorang petarung". Deep. Firm. Wholesome. I totally love this book and having the opportunity to read it is a blessing.

Ranjau rasa keliru Yazlina Saduri Mengenai Buku Budiman tulisan Regina Ibrahim

Ranjau rasa keliru Yazlina Saduri Mengenai Buku Budiman tulisan Regina Ibrahim Semalam saya baru selesai membaca buku Kitab Riwayat - Men...